Friday 21 October 2016

Perilaku yang Mencerminkan Penghayatan Terhadap Hikmah Haji dan Umrah



Ibadah haji merupakan ibadah yang sempurna dari segala aspek dan sebagai perwujudan ibadah yang paling tinggi, penuh dengan berbagai macam amalan, aturan yang memerlukan pengorbanan jiwa, raga, harta bahkan dukungan dari sanak keluarga. Oleh karena itu, perintah melaksanakan ibadah haji mengandung pelajaran (ibrah) yang besar baik bagi orang melaksanakannya maupun yang tidak melaksanakannya yang harus tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Di antara perilaku yang mencerminkan penghayatan hikmah atas kewajiban haji dan umrah antara lain :
1.    Senantiasa bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah kepada kita
2.    Senantiasa menghargai dan menghormati orang lain.
    Ibadah haji merupakan perjalanan panjang yang penuh dengan permasalahan. Supaya ibadah haji dilaksankan dengan khusu, maka diperlukan adanya saling menghargai dan menghormati sesama jema'ah di atas kepentinganya. Oleh karena itu, sikap ini dapat dilaksankan sepulangnya dari ibadah haji.
3.    Memberikan kesadaran tentang persamaan derajat.
    Ibadah haji di Mekah dihadiri oleh umat Islam yang beraneka ragam dalam hal asal daerah, warna kulit, status sosial. Akan tetapi kondisi di sana semuanya sama sebagai tamu Allah. Tidak ada perbedaan sedikitpun dihadapan Allah kecuali taqwanya. Oleh karena itu Islam memandang bahwa semua manusia sama dihadapan Tuhannya, kecuali tingkat ketaqwaannya.
4.    Melatih diri dalam menjaga kesucian lahir dan batin
    Supaya pelaksanaan Haji memcapai derajat mabrur senantiasa menjaga kesucian lahir dari hadats dan najis, selain itu hati harus bersih, ikhlash dan  tawakal kepada Allah. Hal ini bisa dilaksanakan pulang dari ibadah haji.
5.    Melatih diri dalam meninggalkan hal-hal yang tidak bermanpaat
    Jema'ah haji dianjurkan tidak saling membantah, ghibah atau berkata jorok, akan tetapi lisannya dipakai untuk dzikir dan berdo'a kepada Allah. Hal ini mengandung arti bahwa  jema'ah haji dapat menjadi tauladan bagi masyarakat sekitar.
6.    Melatih diri mau berkorban jiwa, raga dan harta dalam melakukan syi'ar Islam.
    Ibadah haji merupakan ibadah sangat memerlukan pengorbanan jiwa, raga dan harta. Oleh karena itu dalam melaksanakan ibadah sehari-hari dan juga dalam rangka syi'ar Islam, kita harus rela berkorban, baik berkorban jiwa, raga maupun harta.

No comments:

Post a Comment