Friday 21 October 2016

Macam-Macam Kualitas Al-Hadits


Hadits ditinjau dari segi kualitasnya, terbagi menjadi 3 macam, yaitu hadits shahih, hadis hasan dan hadits dla’if.
1.    Hadits Shahih
Menurut para muhaditsin, hadits shahih adalah hadits yang diriwayatkan oleh rawi (periwayat hadits) yang adil, sempurna ingatan, sanadnya bersambung, tidak berillat dan tidak janggal. Hadits shahih ini jelas termasuk hadits maqbul  artinya dapat diterima sehingga dapat dijadikan sebagai hujjah.
Dari definisi tersebut, dapat kita pahami bahwa suatu hadits dikatakan shahih apabila memenuhi syarat berikut:
a.    Rawy (yang meriwayatkan) nya bersikap adil. Menurut para jumhur hadits, yang dimaksud adil disini adalah tenaga dan jiwanya yang mendorong untuk selalu bertindak taqwa, menjauhi dosa kecil dan besar, serta meninggalkan perbuatan yang mubah yang dapat mengurangi muru’ahnya.
b.    Rawinya sempurna ingatan (dlabith). Dlabith yang dimaksud dalam hal ini adalah tidak pelupa, hafal terhadap apa yang disampaikannya, serta menguasai dan memahami  apa yang diriwayatkannya tersebut
c.    Sanadnya tidak terputus, harus bersambung yakni selamat dari keguguran. Tiap rawy dapat saling bertemu dan menerima langsung dari guru yang menyampaikannya.
d.    Hadits tersebut tidak berillat. Yang dimaksud illat adalah samara, yakni yang dapat menodai keshohihan suatu hadits.
e.    Hadits tersebut tidak janggal. Kejanggalan suatu hadits terjadi apabila ada pertentangan antara suatu hadits yang diriwayatkan oleh seorang rawy yang makbul dengan hadits yang diriwayatkan oleh rawy yang lebih kuat.
2.    Hadits Hasan
Para jumhur ulama hadits sepakat bahwa yang dimaksud dengan hadits hasan adalah hadits yang diriwayatkan oleh seeorang yang adil, tetapi tidak begitu kuat ingatannya, bersambung-sambung sanadnya dan tidak terdapat ‘illat serta kejanggalan pada matannya. Hadits hasan termasuk hadits maqbul  (dapat diterima) sehingga dapat dijadikan sebagai hujjah, hanya harus ada hadits shahih lainnya yang dapat menguatkan
3.    Hadits Dla’if
Hadits Dla’if adalah hadits yang kehilangan satu syarat atau lebih dari syarat-syarat hadits shahih dan hadits hasan. Hadits Dla’if ini termasuk katagori hadits mardud . Artinya hadits tersebut ditolak,  sehingga tidak dapat dijadikan hujjah, karena terdapat sifat-sifat tercela pada rawy atau pada sanadnya.

No comments:

Post a Comment