Saturday 27 August 2016

SIFAT-SIFAT WAJIB BAGI ALLAH

Sifat-sifat Wajib bagi Allah
Pernahkah kalian memperhatikan alam sekitar tempat kalian tinggal, indah bukan? Setiap hari disinari matahari, setiap saat kita memerlukan air yang menyejukkan untuk mandi dan minum, gunung yang indah dan menghijau, serta lautan yang luas. Apalagi apabila kita perhatikan pada malam hari yang sangat cerah terlihat bintang gemerlapan ditambah bulan ikut tersenyum. Semua keajaiban alam ini tidaklah terjadi dengan sendirinya. Tentunya ada yang menciptakan yang maha perkasa dan maha segalanya, Dialah Allah dzat yang tunggal tiada Tuhan melainkan Dia.
Kita merupakan makhluk yang lebih sempurna dibandingkan dengan makhluk-makhluk Allah lainnya. Oleh sebab itu, kita wajib mengimani adanya Allah dengan segala kesempurnaannya itu. Dalam sub modul kali ini kita akan mengenal dan memahami sifat-sifat wajib bagi Allah.
Sifat wajib Allah artinya sifat yang pasti dimiliki oleh Allah. Sifat wajib bagi Allah ada 13 ditambah 7 sifat lainnya sebagai pengulangan saja. Jadi, seluruhnya ada 20 sifat. Sifat-sifat wajib Allah tersebut di antaranya sebagai berikut.
Berikut ini uraian sifat-sifat wajib bagi Allah.
1.    Wujud 
Wujud artinya ada, maksudnya adalah Allah SWT itu memang ada. Sebagai buktinya kita bisa melihat adanya alam semesta. Tidak mungkin alam ini terjadi dengan sendirinya tanpa ada yang menciptakannya. Alam dan isinya ini ada yang menciptakan, yaitu Allah SWT. Tidak ada yang mampu menciptakannya kecuali Allah SWT. Itulah salah satu bukti bahwa Allah itu ada. Firman Allah:

Artinya:
“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” (Al-Baqarah : 163)
2.    Qidam
Qidam artinya dahulu. Maksudnya bahwa Allah SWT, lebih dahulu ada sebelum makhluk yang diciptakan-Nya. Tidak ada satu makhlukpun yang mendahului-Nya.
Firman Allah:

Artinya:
Dialah yang awal dan dia pula yang akhir, yang tampak dan tidak tampak. (Al-Hadid : 3)
3.    Baqa
Baqa artinya kekal. Allah SWT tidak akan pernah hancur atau mati meskipun alam semesta ini hancur menjadi debu. Firman Allah:

Artinya:
“Semua yang ada di bumi akan rusak binasa, dan yang akan tetap adalah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (Ar-Rahman 26-27)
4.    Mukhalafatu lilhawadisi
Mukhalafatu lilhawadisi artinya berbeda dengan makhluk-Nya, Allah tidak sama dengan sesuatu apapun. Firman Allah:

Artinya:
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia.” (Asy-Syura : 11)
5.    Qiyamuhu binafsi
Qiyamuhu binafsi ini berarti berdiri  dengan sendirinya. Hal ini sesuiai dengan firman Allah swt. dalam surat Al Iklas ayat 3. 

Artinya:
“Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakan.”(Al-Ikhlash : 3)
6.    Wahdaniat
Wahdaniat artinya esa atau tunggal. Hal ini sesuai dengan bunyi surat Al- Ikhlas ayat 1.

Artinya: “Katakalah, Dialah Allah Yang Maha Esa.” (Al-Ikhlas : 1)
7.    Qudrat
Qudrat secara bahasa artinya berkuasa. Berkuasanya Allah meliputi segala sesuatu yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Kekuasaan Allah SWT berbeda dengan kekuasaan yang dimiliki oleh makhluk-Nya (manusia). Kekuasaan Allah tidak terbatas sedangkan kekuasaan pada makhluk-Nya terbatas.

Artinya:
“Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (Al-Baqarah : 20)
8.    Iradat
Iradat secara bahasa berarti berkehendak. Berkehendaknya Allah meliputi segala sesuatu tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Allah berkendak kepada diri-Nya juga kepada makhluk-Nya. Kehendak Allah tidak ada yang dapat mengaturnya.
Contoh: Allah berkuasa dan berkehendak menciptakan alam semesta dengan segala isinya berikut dengan tata aturannya yang begitu rapi, seperti perputaran tata surya dan timbulnya siang dan malam.

Artinya:
“Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia (Allah)  menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya “Jadilah” maka terjadilah dia (Yasin : 82)
9.    Ilmu
Ilmu secara bahasa berarti mengetahui. Dengan sifat-Nya Allah Maha Mengetahui terhadap segala sesuatu di langit maupun di bumi. Allah mengetahui jumlah manusia yang hidup di bumi, Allah mengetahui jumlah jin yang ada di alam gaib bahkan Allah mengetahui gerak hati manusia.
Firman Allah SWT:

    Artinya:   
“Dan Dia mengetahui atas segala sesuatu.” (Al-Hadid : 3)
10.    Hayat
Hayat secara bahasa berarti hidup Allah tidak ada awal dan akhirnya. Berbeda dengan hidup yang dimiliki oleh makhluk-Nya. Umur manusia misalnya rata-rata antara 60 sampai 100 tahun sedangkan Allah tetap hidup walaupun seluruh alam ini telah hancur.
Firman Allah SWT:

Artinya:
“Allah, tidak ada Tuhan kecuali Dia, yang hidup lagi berdiri sendiri.” (Al-Baqarah : 255)
11.    Sama’
Sama’ secara bahasa berarti mendengar. Mendengarnya Allah berbeda dengan pendengaran yang dimiliki oleh manusia atau makhluk lainnya. Allah Maha Mendengar baik suara yang paling keras di alam ini maupun yang paling lembut. Misalnya, Allah mendengar doa manusia baik yang dikeraskan maupun di dalam hati.

Artinya:
“Dan Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.” (Al-Maidah : 76)
12.    Bashar
Bashar secara bahasa berarti melihat. Melihatnya Allah berbeda dengan cara melihat manusia atau makhluk lainnya. Penglihatan manusia dibatasi oleh hal-hal yang menghalanginya. Contoh, kita tidak bisa melihat orang yang ada di rumah ketika kita berada di luar rumah karena tembok rumah menghalangi pandangan kita. Penglihatan Allah tidak dibatasi seperti terbatasnya pandangan manusia. Allah melihat segala sesuatu yang terjadi baik yang tersembunyi maupun yang tampak. Oleh sebab itu, kalian sebagai seorang anak muslim harus senantiasa beramal saleh dan menjauhi perbuatan salah karena Allah melihat kalian semua.
Allah SWT berfirman dalam surat Lukman ayat 16.

Artinya:
”Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau dilangit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasnya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.”  (Lukman : 16)
13.    Kalam
Kalam secara bahasa berarti berfirman. Sebagai bukti dari sifat kalam ini, Allah telah memberikan wahyu kepada Nabi Muhammad berupa Al-Quran. Sebagai anak muslim kita harus meyakini bahwa Allah SWT berbicara melalui kalam-Nya, berupa kitab suci Al-Quran. Oleh sebab itu, kita harus rajin membaca, memahami dan mengamalkan segala sesuatu yang diwahyukan Allah di dalam Al-Quran.
Firman Allah SWT:

Artinya:
Dan Allah telah berkata kepada Nabi Musa dengan langsung (An-Nisa : 164)

No comments:

Post a Comment