Saturday 27 August 2016

Disiplin

A.    Disiplin
Di rumah, di sekolah, dan di masyarakat kita sering mendengar kata disiplin. Apa yang dimaksud dengan disiplin?
Disiplin adalah ketaatan atau kepatuhan terhadap peraturan dan tata tertib. Disiplin di sekolah berarti kita taat terhadap peraturan dan tata tertib sekolah. Disiplin di rumah berarti taat dan patuh terhadap peraturan dan tata tertib yang berlaku di rumah. Disiplin di masyarakat berarti taat dan patuh terhadap peraturan dan tata tertib yang berlaku di masyarakat tersebut.
Orang yang memiliki sikap disiplin dalam kehidupan sehari-hari (baik di sekolah, di rumah, maupun di lingkungan masyarakat) akan berusaha mematuhi dan mentaati serta melaksanakan peraturan atau tata tertib dengan senang hati dan atas kesadaran sendiri.
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang tentu ingin hidup disiplin dan teratur. Dengan hidup yang teratur dan disiplin, segala sesuatu yang kita kerjakan tentu akan terlaksana dengan baik. Demikian juga dalam kehidupan sehari-hari, kita harus disiplin dan teratur dalam memanfaatkan waktu. Misalnya, kapan waktu untuk belajar, waktu untuk bermain, waktu untuk beristirahat, waktu untuk makan, waktu untuk beribadah, dan sebagainya.
Perhatikan firman Allah SWT:

Artinya:    “Demi masa (waktu). Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, saling menasihati dengan kebenaran, dan saling menasihati dalam kesabaran.” (QS. Al-Ashr : 1-3)
Sebagai contoh, orang yang disiplin pasti akan berusaha bangun pagi dan berangkat sekolah dengan segera supaya tidak terlambat. Bagi orang yang disiplin, terlambat (kesiangan) masuk sekolah akan menyebabkan terganggunya waktu untuk memahami pelajaran, menggangu teman sekelas, dan sebagainya. Oleh sebab itu, sebagai pelajar kita harus disiplin, dengan cara pandai mengatur dan menggunakan waktu. Sebaliknya, orang yang tidak disiplin dengan cara tidak menghargai waktu, berarti dia menyia-siakan waktu. Orang seperti ini termasuk orang yang merugi dan telah tertipu dengan waktu.
Bagaimanakah ciri-ciri orang yang displin?
Adapun ciri-ciri orang yang disiplin di antaranya:
1.    Menghargai Waktu
Ciri orang yang disiplin salah satunya adalah menghargai waktu. Caranya adalah dengan mengatur dan memanfaatkan waktu untuk kegiatan-kegiatan yang baik yang akan dilaksanakan. Kegiatan-kegiatan tersebut disusun sedemikian rupa dengan teratur sehingga antara kegiatan yang satu dengan kegiatan yang lainnya terencana dengan baik. Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban selalu berusaha tepat waktu sesuai dengan yang dijadwalkan.
Sebaliknya, orang yang tidak menghargai waktu berarti dia menyia-siakannya. Orang yang demikian termasuk orang yang merugi. Sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi Muhammad saw, yaitu “Dua nikmat yang menyebabkan manusia tertipu yaitu nikmat kesehatan dan waktu yang kosong.” (HR. Bukhari)
2.    Mentaati Peraturan 
Orang yang disiplin senantiasa akan mentaati peraturan yang berlaku. Misalnya, anak sekolah diwajibkan menggunakan seragam yang ditentukan sekolah, melaksanakan tata tertib sekolah, dan mengerjakan kewajiban sebagai seorang siswa. Begitu juga ketika kita berada di rumah. Anak yang disiplin akan selalu mentaati peraturan yang berlaku di rumahnya.
3.    Tidak Menunda suatu Pekerjaan
Orang yang disiplin tidak akan menunda pekerjaan yang menjadi kewajiban dan tanggungjawabnya. Ia akan selalu mengerjakannya dengan tepat waktu. Misalnya seorang siswa, dia akan selalu masuk kelas tepat waktu, mengerjakan tugas sekolah secepatnya tanpa ditunda-tunda, dan sebagainya.
Jadi, seseorang dikatakan disiplin apabila orang tersebut pantang menunda suatu pekerjaan yang menjadi tugasnya. Meskipun pekerjaan tersebut dapat dikerjakan lain waktu, tetapi pada waktu berikutnya kita akan dihadapkan dengan tugas dan pekerjaan yang baru.
Nabi Muhammad saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah sangat mencintai seseorang yang apabila bekerja, maka ia kerjakan dengan sebaik-baiknya.”
Perhatikan contoh kegiatan harian anak yang disiplin di bawah ini!
Berkenaan dengan sifat disiplin tersebut, di bawah ini akan dibahas mengenai disiplin di sekolah dan disiplin di lingkungan keluarga.
a.    Disiplin di sekolah
Sekolah merupakan suatu lembaga yang berfungsi sebagai tempat untuk belajar dan mendidik pribadi para siswa. Agar siswa menjadi pribadi yang mampu menjalani kehidupan, menjadi hamba Allah yang selalu mengabdikan diri kepada-Nya, berguna bagi bangsa, negara, dan agamanya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, sekolah menetapkan aturan-aturan untuk ditaati dan dilaksanakan oleh guru dan murid-murid. Tujuan adanya peraturan tersebut adalah agar tujuan yang mulia itu dapat tercapai dengan baik.
Adapun peraturan di sekolah yang harus ditaati oleh seluruh murid, di antaranya adalah:
1)    Disiplin waktu. Sejak mulai masuk kelas, waktu istirahat, sampai jam keluar sekolah.
2)    Disiplin terhadap jadwal belajar yang telah ditetapkan.
3)    Disiplin terhadap tata tertib sekolah. Misalnya, memakai seragam sekolah sesuai dengan jadwalnya, mengerjakan piket kelas, dan sebagainya.
4)    Disiplin yang berhubungan dengan guru dan karyawan sekolah.
5)    Dispilin terhadap kewajiban administrasi sekolah. Seperti membayar iuran bulanan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sekolah.
6)    Disiplin ketika berhubungan dengan teman dalam pergaulan, baik antara teman sekelas, teman sekolah maupun teman antarsekolah.
7)    Disiplin berkenaan dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh sekolah seperti kegiatan intra dan kegiatan ekstakurikuler dan sebagainya.
Apabila aturan-aturan di atas dapat dilaksanakan dengan penuh kedisiplinan, maka akan tercipta suasana sekolah yang tenang dan tertib. Dengan demikian tujuan dari pendidikan sekolah akan tercapai.
b.    Disiplin dalam kehidupan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan yang utama dan pertama untuk menanamkan kedisiplinan terhadap anak-anak. Pembinaan di sekolah sebaik apapun akan gagal kalau tidak ada dukungan dari lingkungan keluarga. Hal ini karena kehidupan anak lebih banyak di keluarga dan lingkungannya dibandingkan dengan di lingkungan sekolah.
Keluarga harus menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk membiasakan anak-anaknya berdisiplin. Jangan membiarkan anak-anak menghamburkan waktu dengan perbuatan-perbuatan yang tidak ada manfaatnya. Ini akan merugikan anak dan keluarga itu sendiri.
Adapun disiplin dalam lingkungan keluarga di antaranya adalah:
1)    Membiasakan mengerjakan pekerjaan dengan tepat waktu sesuai dengan  tugas dan kewajibannya masing-masing.
2)    Membiasakan untuk mengurus diri sendiri, tidak bergantung kepada orang lain. Misalnya, menyiapkan buku pelajaran dan seragam sekolah sendiri, membereskan tempat tidur sendiri dan tidak meminta dilayani, baik oleh ibu maupun kakak.
3)    Membiasakan melaksanakan ibadah tepat waktu dan dikerjakan dengan khusyuk. Alangkah baiknya jika dikerjakan dengan berjamaah, baik di rumah maupun di mesjid.
4)    Membiasakan belajar secara teratur di rumah. Mengerjakan tugas sekolah, mengulang pelajaran yang diberikan guru, menyiapkan buku pelajaran untuk esok hari, dan sebagainya.
5)    Membiasakan untuk melaksanakan ajaran Islam yang berhubungan dengan kegiatan atau tingkah laku yang biasa dikerjakan rumah, seperti:
(a)    Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.
(b)     Berdoa sebelum dan sesudah makan.
(c)    Membersihkan badan (gosok gigi, mandi, membersihkan kuku dan sebagainya).
(d)    Menyimpan sepatu, sandal, dan barang-barang lainnya pada tempatnya.
(e)    Jika akan bepergian dan ketika pulang hendaklah meminta izin dan mengucapkan salam.
(f)    Bersikap terpuji terhadap orang tua, tamu, dan orang yang lebih tua dari kita.
Dengan menerapkan kedisiplinan dalam lingkungan keluarga yang didasari oleh ajaran agama Islam secara utuh, maka diharapkan akan terwujud kehidupan keluarga yang tentram, rukun, dan penuh kasih sayang.
1.     Buatlah jadwal kegiatan sehari-hari kalian, sejak bangun tidur sampai tidur kembali seperti contoh pada kegiatan belajar 1! Apakah kalian termasuk orang yang disiplin atau tidak?
2.     Ridwan anak yang disiplin. Setelah pulang sekolah dia langsung menuju rumah. Sesampainya di rumah, ibunya sedang sibuk membereskan barang-barang belanjaannya. Ibunya tampak sudah kelelahan karena banyaknya barang belanjaan tersebut. Bagaimana sikap Ridwan melihat hal tersebut? Coba uraikan!

No comments:

Post a Comment