Friday 26 August 2016

Pengertian dan Manfaat Silaturahmi

Silaturahmi adalah sambung persaudaraan atau hubungan kekeluargaan. Silaturahmi merupakan bagian dari ajaran Islam yang berasal dari firman Allah SWT:

Artinya:    "Dan orang-orang yang berakal mereka yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan (silaturahmi), dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk". (QS. Ar-Rad (13) : 21)
Contoh-Contoh Silaturahmi
Contoh silaturahmi seperti bersalaman, hal ini merupakan bagian dari silaturahmi sekaligus memperkokoh hubungan batin. Dalam hubungan ini Rasulullah saw menegaskan dalam salah satu hadis yang artinya:
        “Tidaklah dua orang muslim yang saling berjumpa lalu bersalaman (kecuali) diampuni dosanya sebelum keduanya berpisah”. (HR. Muslim)
Bersalaman dengan saling berjabat tangan dari kedua pihak memberi isyarat akan kesungguhan kedua belah pihak untuk menjalin dan memperkokoh sillaturahmi. Bukan hanya tangan yang bersambungan erat, tapi wajah kedua belah pihakpun harus berhadapan. Baik pria dengan pria ataupun wanita dengan wanita. Sebab, bila yang bersalaman hanya tangan saja sedangkan wajahnya berpaling ke arah lain maka bersalaman itu akan terasa hampa. Dalam hubungan inilah Allah mengingatkan dalam firman-Nya:

Artinya:    "Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia, dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri". (QS. Lukman (31) : 18)
Ketika silaturahmi dikaitkan dengan suasana Idul Fitri biasanya akan meluncur kata-kata: minal 'aidzin wal faidzin ("Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang kembali kepada fitrahnya yang suci lagi memperoleh keberuntungan").
Kemudian disambut oleh saudaranya: Taqabballaahu minna wa minkum shiyaamana washiyaamakum ("Semoga Allah menerima dari kami dan Anda, ibadah saum kami dan ibadah saum Anda pada setiap tahun, padahal Anda berada dalam keadaan baik").







Contoh lain bersilaturahmi adalah dengan musyawarah atau bertukar pikiran. Musyawarah dilakukan dengan jalan berunding untuk memecahkan masalah yang dihadapi baik dalam ukuran kecil maupun besar. Hal ini dapat mengakibatkan:
1.    Dapat menghindari dari salah paham
2.    Di antara anggota masyarakat merasa ikut bertanggung jawab
3.    Dapat menemukan titik pertemuan yang dikehendaki
4.    Dapat menjaga ketentraman sosial
5.    Dapat saling melengkapi kekurangan, sehingga langkah yang ditempuh lebih mendekati kebenaran
6.    Dapat memupuk rasa solidaritas tinggi dikalangan anggota-anggotanya
Kegiatan Belajar 2
B.     Manfaat Silaturahmi
Dengan bersilaturahmi kita akan mengakrabkan persaudaraan dan terhindar dari perpecahan dan sengketa, sebagaimana firman Allah:

Artinya:    "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu dirahmati Allah". (QS. Al-Hujurat (49) : 10)
Jadi, ayat di atas menjelaskan bahwa persaudaraan sesama Islam akan tercipta manakala semangat kedamaian telah bersemayam di dalam hati mereka. Kedamaian yang berdasarkan takwa kepada Allah. Untuk itulah Allah akan menurunkan rahmat-Nya kepada mereka. Tapi bila semangat kedamaian mereka itu bukan atas dasar takwa kepada Allah, misalnya karena tahta dan harta, maka kedamaian itu tidak akan langgeng dan persaudaraan yang adapun sifatnya hanya semu dan dipaksakan.
Dalam sebuah hadis tentang manfaat silaturahmi, Rasulullah pernah dihadang oleh seorang Badwi yang memegang kendali untanya lalu berkata: "Ya, Rasulullah  beritahukanlah kepadaku apakah yang dapat mendekatkan aku ke surga dan menjauhkan diriku dari api neraka?" Jawab Nabi Muhammad saw: "Menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan suatu apapun, mendirikan shalat serta mengeluarkan zakat dan bersilaturahmi".
Ketahuilah bahwa silaturahmi itu mengandung sepuluh keuntungan:
1.     Mendapat keridaan Allah sebab Allah menyuruh bersilaturahmi,
2.     Menggembirakan mereka karena ada hadis yang mengatakan bahwa seutama-utama amal adalah menyenangkan orang mukmin,
3.     Kegembiraan Malaikat karena Malaikat senang dengan silaturahmi,
4.     Mendapat pujian kaum muslimin,
5 .     Menjengkelkan Iblis,
6.     Menambah umur,
7.     Menjadi berkah rizkinya,
8.     Menyenangkan orang-orang yang telah mati, karena ayah dan nenek-nenek kita senang jika anak cucunya bersilaturahmi,
9.    Memupuk rasa cinta di kalangan keluarga, sehingga saling membantu bila ada yang membutuhkan bantuan,
10.    Bertambahnya pahala jika ia mati, sebab orang selalu ingat kepadanya jika telah mati dan mendoakan karena kebaikannya.

Dalam hadis lain disebutkan tiga macam orang yang akan berada di bawah naungan Allah pada hari kiamat:
1.     Orang yang menyambung hubungan keluarga diberkati umurnya dan dilapangkan kuburnya dan rizkinya.
2.     Wanita yang ditinggal mati oleh suaminya dan anak-anaknya menjadi yatim, lalu dipeliharanya hingga berhasil (kaya), sampai wanita itu mati.
3.     Orang yang membuat makanan lalu mengundang anak-anak yatim dan orang-orang miskin.
Kegiatan Belajar 3
C.     Sikap Senang Bersilaturahmi
Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup menyendiri tanpa bantuan pihak lain. Padahal kebahagian dan kesejahteraan itu datangnya melalui orang lain. Seseorang merasa bahagia karena mendapat ilmu yang diterima dari orang lain. Seorang merasa sejahtera karena mendapat rizki yang juga diterima dari orang lain. Seorang merasa bahagia karena sembuh dari sakitnya akibat pertolongan orang lain. Karena itulah Rasulullah saw bersabda:





Artinya:    "Barang siapa menginginkan dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah bersilaturahmi". (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis di atas menjelaskan apabila seseorang rajin bersilaturahmi ia akan mempunyai banyak hubungan. Orang yang mempunyai banyak hubungan akan lebih mudah dalam bekerja dan berusaha dibandingkan dengan orang yang kurang membina hubungan. Jika dihadapkan pada kesulitan, sedikit banyak akan mendapat bantuan dan pertolongan.   
Silaturahmi akan mengakrabkan persaudaraan atau ukhuwah Islamiyah. Semangat persaudaraan antara umat Islam akan menumbuhkan semangat kebersamaan. Semangat kebersamaan akan melahirkan kekuatan. Sedangkan kekuatan akan mendatangkan kewibawaan. Ini berarti bahwa umat Islam jangan berharap mempunyai kewibawaan atau disegani orang luar Islam bila tidak memiliki kekuatan. Kekuatan itu tidak akan lahir dengan sendirinya tanpa semangat kebersamaan di kalangan umat Islam sendiri. Semangat kebersamaanpun tidak akan tumbuh dengan sendirinya tanpa semangat persaudaraan. Sedangkan persaudaraan di antara umat Islam akan terbina dan terpelihara bila ada silaturahmi.

No comments:

Post a Comment